Hukum

Taubat Pelacur Diterima Tanpa Harus Dihukum Dahulu

Apakah seorang pelacur atau pelaku selingkuh zina taubatnya akan diterima tanpa dihukum dera atau rajam (dilempar batu sampai mati)? 0896-6061-xxxx

Semua dosa asalkan kemudian taubat pasti akan diampuni (QS. az-Zumar [39] : 53-55), termasuk dosa zina (QS. al-Furqan [25] : 70-71). Hukuman untuk pelaku zina itu bukan syarat taubat. Jika mereka benar-benar bertaubat sebelum dihukum maka taubatnya pasti diterima, dan hukumannya tidak boleh diproses jika ternyata baru diketahui kemudian di masa depannya.

إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ مِن قَبۡلِ أَن تَقۡدِرُواْ عَلَيۡهِمۡۖ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Kecuali orang-orang yang taubat (di antara mereka) sebelum kamu dapat menangkap (menghukumi) mereka; maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. al-Ma`idah [5] : 34).
Nabi saw sendiri dalam hadits menjelaskan:

وَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ اِجْتَنِبُوا هَذِهِ اَلْقَاذُورَاتِ اَلَّتِي نَهَى اَللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا, فَمَنْ أَلَمَّ بِهَا فَلْيَسْتَتِرْ بِسِتْرِ اَللَّهِ تَعَالَى, وَلِيَتُبْ إِلَى اَللَّهِ تَعَالَى, فَإِنَّهُ مَنْ يَبْدِ لَنَا صَفْحَتَهُ نُقِمْ عَلَيْهِ كِتَابَ اللهِ ﷺ رَوَاهُ اَلْحَاكِمُ, وَهُوَ فِي “اَلْمُوْطَّإِ” مِنْ مَرَاسِيلِ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ

Dari Ibn ‘Umar, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah perbuatan-perbuatan asusila (zina) yang telah Allah larang ini. Siapa saja yang sudah melakukannya, maka bersembunyilah dengan penutupan dari Allah dan bertaubatlah kepada Allah.

Sebab siapa saja yang menampakkan kepada kami perbuatan asusilanya, kami akan menegakkan kepadanya hukum Allah awj.” Al-Hakim meriwayatkannya. Hadits ini dalam al-Muwaththa` termasuk mursal Zaid ibn Aslam (Bulughul-Maram kitab al-hudud bab haddiz-zina no. 1248).

Hanya memang, jika hukuman pidana Islam sudah bisa ditegakkan di satu Negara, seorang pelaku dosa besar yang ingin benar-benar memastikan dosanya diampuni, adalah dengan menyerahkan diri untuk dihukum. Dalilnya adalah seorang perempuan Juhainah yang selingkuh di zaman Nabi saw, lalu menyerahkan diri untuk dihukum rajam (dilempar batu sampai mati), dan kemudian sesudah mati Nabi saw menshalatkannya seraya mengatakan:

لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ

“Sungguh ia telah bertaubat dengan taubat yang sekiranya akan disetarakan dengan taubatnya 70 penduduk Madinah pasti akan setara.” (Shahih Muslim bab man i’tarafa ‘ala nafsihi biz-zina no. 4529).

Kalaupun tidak menyerahkan diri tetapi ia bertaubat dengan benar-benar nashuhan (tulus) maka dosanya pasti diampuni sebagaimana sudah dijelaskan di atas.
Bahkan kalaupun seorang pelacur mati dalam keadaan belum bertaubat dan belum disiksa, tidak bisa dipastikan juga bahwa ia pasti disiksa, sebab dosa zina ada dalam kemungkinan Allah swt mengampuninya ataupun menyiksanya. Satu hal saja yang harus diyakini, Allah swt Maha adil dan Maha bijaksana dalam penetapan hukuman.

أُبَايِعُكُمْ عَلَى أَنْ لَا تُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا تَسْرِقُوا وَلَا تَزْنُوا وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ وَلَا تَأْتُوا بِبُهْتَانٍ تَفْتَرُونَهُ بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَأَرْجُلِكُمْ وَلَا تَعْصُونِي فِي مَعْرُوفٍ فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَأُخِذَ بِهِ فِي الدُّنْيَا فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ وَطَهُورٌ وَمَنْ سَتَرَهُ اللَّهُ فَذَلِكَ إِلَى اللَّهِ إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ

Aku membai’at kalian untuk tidak menyekutukan Allah dengan apapun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak, tidak membuat kebohongan yang kalian buat di tengah-tengah kalian, dan tidak maksiat kepadaku dalam kebaikan. Siapa di antara kalian yang memenuhinya maka pahalanya terserah Allah. Tetapi siapa yang melanggar larangan-larangan itu satu saja, lalu ia dihukum di dunia maka itu kifarat dan pembersih baginya. Tetapi siapa yang ditutupi Allah (tidak dihukum) maka itu terserah Allah; jika Dia mau Dia akan menyiksanya, dan jika Dia mau Dia akan mengampuninya (Shahih al-Bukhari bab taubatis-sariq no. 6801).

Wal-‘Llahu a’lam.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button