Profil

At-Taubah Institute berawal dari sebuah masjid kecil di kampung Situaksan, Kota Bandung, yang didirikan tahun 1969. Masjid yang terletak di pedalaman Gg. Madrasah Jl. Pagarsih tersebut dinamai oleh para pendirinya Masjid at-Taubat. Dari masjid kecil ini mimpi besar untuk berkonstribusi banyak dalam dunia dakwah bermula. Beberapa orang pemuda yang mempunyai mimpi besar tersebut kemudian mendirikan At-Taubah Institute pada tahun 2012. Meski berawal dari masjid at-Taubat, tetapi jangkauan dakwah yang ingin dicapainya bukan sebatas di masjid at-Taubat; bukan pula sebatas kampung Situaksan, atau Kota Bandung, atau Indonesia, melainkan sebagaimana misi dakwah Nabi Muhammad saw sendiri rahmatan lil-‘alamin, yakni menjadi rahmat untuk semesta alam.

Di awal pendiriannya, At-Taubah Institute berkomitmen untuk berdakwah lewat media cetak. Bulletin dakwah dan buku saku kemudian menjadi pilihan pertamanya. Prinsip utama yang dijadikan pegangannya adalah bulletin dan buku yang diterbitkan harus memuat konten dakwah yang benar-benar berbobot ilmiah tinggi, bukan asal-asalan. Prinsip yang juga dipegang oleh At-Taubah Institute adalah bahwa Bulletin Dakwah dibiayai sepenuhnya dari infaq pembaca. Tidak ada transaksi jual beli dengan masjid atau lembaga mana pun yang menjadi pelanggannya. Bahkan Bulletin Dakwah At-Taubah juga tidak pernah menerima iklan dari para pelaku usaha, mengingat statusnya yang syubhat karena sama dengan ikut berdagang di masjid; sesuatu hal yang sangat dilarang oleh Nabi saw.

Mulai tanggal 12 Oktober 2012 Bulletin Dakwah At-Taubah diterbitkan setiap hari Jum’at dan disebar di masjid-masjid sekitar Situaksan menjelang shalat Jum’at. Sampai Juli 2017, Bulletin Dakwah At-Taubah sudah memasuki tahun ke-5 dan tidak pernah absen memberikan pencerahan Islam kepada jama’ah-jama’ah jum’atan di masjid-masjid yang jadi pelanggannya. Dari mulai mencetak hanya 1 rim (500 eksemplar), sampai tahun ke-5 ini Bulletin At-Taubah sudah dicetak sebanyak 9 rim (4500 eksemplar). Bulletin Dakwah memang belum tersebar secara merata di semua masjid di Kota Bandung atau bahkan seluruh Indonesia, mengingat keterbatasan tenaga penngirim dan biaya, meski demikian Bulletin Dakwah ini sudah hadir di beberapa masjid di Kota Bandung dan di luar kota seperti Cianjur.

Mulai tahun 2014 Bulletin Dakwah juga disebarkan lewat media sosial facebook melalui akun page facebook At-Taubah Institute dan akun facebook Nashruddin Syarief. Di samping itu disebarkan juga oleh beberapa pembacanya di beberapa grup media sosial.
Untuk buku saku, At-Taubah Institute baru menerbitkan satu buku kecil ukuran A6 dengan judul Ber-Islam dengan Benar. Buku dengan tebal 96 halaman dan diterbitkan sebanyak 1000 eksemplar tersebut juga dibagikan secara gratis kepada jama’ah masjid yang menjadi pelanggan Bulletin Dakwah At-Taubah. Biaya cetak buku saku dakwah yang terbit pada Januari 2013 tersebut sepenuhnya dibiayai oleh infaq dari para pembaca.

Mulai bulan Juli 2017 selepas Ramadlan 1438 H, muncul ide dari para peserta I’tikaf Ramadlan di masjid at-Taubat untuk melebarkan sayap dakwah At-Taubah Institute. Masjid at-Taubat sendiri membuka program I’tikaf Ramadlan secara terbuka untuk masyarakat umum dari sejak tahun 2008. Atas masukan dari para peserta I’tikaf Ramadlan 1438 H tersebut maka dimulailah pelebaran sayap dakwah melalui media online; mulai dari situs At-Taubah Institute lengkap dengan akun facebook, twitter, google +, dan youtube. Dalam situs At-Taubah Institute ini akan dimaksimalkan juga dakwah melalui tulisan, konsultasi Islam, video live streaming, dan upload video-video dakwah yang bisa dinikmati secara lebih luas lagi.
Berawal dari mimpi besar dan didukung dengan do’a juga uluran tangan dari semua pihak, semoga pelebaran sayap dakwah Islam semakin luas menjangkau masyarakat dengan hadirnya ragam media dakwah dari At-Taubah Institute.

ربنا آتنا من لدنك رحمة وهيئ لنا من أمرنا رشدا

“Wahai Rabb kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”.
(QS. al-Kahfi [18] : 10)