Shalat

Membaca Basmalah Sir pada Shalat Jahar

Ustadz, saya biasa membaca basmalah sir (tidak dijaharkan) ketika shalat jahar. Tetapi ada yang protes keras katanya tidak ada dalilnya. Bagaimana sebenarnya? 08526105xxxx

Dalam Bulughul-Maram, Ibn Hajar membahasnya sebagai berikut:

membaca bismillah

(Ibn Hajar berkata): Atas hal inilah (mensirkan/tidak menjaharkan), maka nafi (pernyataan tidak membaca) pada riwayat Muslim dipahami. Berbeda dengan ulama yang menilainya ma’lul (ada cacat).

Dalam Fathul-Bari, al-Hafizh Ibn Hajar menguraikan panjang lebar bahwa yang benar, hadits ini shahih, sesuai standar Imam Muslim, tidak ma’lul. Sungguh keliru kalau hadits riwayat Muslim dinilai lemah karena inkonsisten. Yang benar, kata Ibn Hajar, saling melengkapi bahwa yang dimaksud tidak menjaharkan basmalah (Fathul-Bari kitab al-adzan bab ma yaqulu ba’dat-takbir). Syaikh al-Albani juga menegaskan penilaian yang sama (Ashlu Shifat Shalat Nabi saw, jilid 1, hlm. 277-292).

Meski demikian, terdapat juga hadits yang menyatakan Nabi saw membaca basmalah jahar (Bulughul-Maram no. 301).

Terkait permasalahan ini, A. Hassan dalam Tarjamah Bulughul Maram menjelaskan:
Memberi arti secara itu, adalah sebaik-baiknya. Tetapi ada ‘ulama menolak tambahan riwayat Muslim itu lantaran menganggap ada cacatnya, padahal sebenarnya tidak.

Ada beberapa riwayat dari Anas dan Ibnu ‘Abbas dan Abi Hurairah bahwa Bismillahir-rahmanir-rahim itu adalah wahyu dari Allah untuk tiap-tiap satu surah. Dari itu, tentulah Rasulullah saw ada membaca dengan nyaring dan ada dengan tidak nyaring.

Maka buat kita, dua-dua itu boleh, ashal kita baca Bismillahir-rahmanir-rahim di permulaan tiap-tiap surah (Tarjamah Bulughul Maram, hlm. 144).
Wal-‘Llahu a’lam

Related Articles

Back to top button