Makanan dan Minuman

Batasan Thayyib dalam Makanan

Bagaimana batasan thayyib dalam makanan halal thayyib itu? 0813-1942-xxxx

Firman Allah swt halalan thayyiban maknanya adalah “yang halal itu harus thayyib”. Maka jika tidak thayyib otomatis haram. Perhatikan firman-firman Allah swt berikut:

…وَيُحِلُّ لَهُمُ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡخَبَٰٓئِثَ … ١٥٧

“…menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk…” (QS. al-A’raf [7] : 157).

يَسۡأَلُونَكَ مَاذَآ أُحِلَّ لَهُمۡۖ قُلۡ أُحِلَّ لَكُمُ ٱلطَّيِّبَٰتُ …  ٤

Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik…” (QS. al-Ma`idah [5] : 4. Ayat semakna diulang pada ayat 5)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحَرِّمُواْ طَيِّبَٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ  ٨٧

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (QS. al-Ma`idah [5] : 87).

حُرِّمَتۡ عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَيۡتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحۡمُ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيۡرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلۡمُنۡخَنِقَةُ وَٱلۡمَوۡقُوذَةُ وَٱلۡمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيۡتُمۡ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ…  ٣

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala (QS. al-Ma`idah [5] : 3).

Ayat-ayat di atas meniscayakan penilaian halal thayyib pada dua aspek yaitu naqli murni berdasarkan wahyu dan aqli berdasarkan pertimbangan akal. Apa yang Allah swt tegaskan haram dalam al-Qur`an dan hadits otomatis statusnya tidak thayyib. Demikian juga apa yang menurut pertimbangan akal tidak thayyib maka statusnya otomatis haram. Dalam hal makanan, banyak yang dalam kadar minimalnya thayyib tetapi dalam kadar banyaknya tidak thayyib. Maka otomatis hukumnya dalam kadar minimalnya halal, tetapi dalam kadar banyaknya jadi haram. Ini sejalan dengan firman Allah swt:

۞يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمۡ عِندَ كُلِّ مَسۡجِدٖ وَكُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ وَلَا تُسۡرِفُوٓاْۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُسۡرِفِينَ  ٣١

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (QS. al-A’raf [7] : 31).

Ar-Raghib al-Ashfahani menjelaskan makna thayyib dalam ayat-ayat di atas sebagai berikut:

وَأَصْلُ الطَّيِّبِ مَا تَسْتَلِذُّهُ الْحَوَاسُّ، وَمَا تَسْتَلِذُّهُ النَّفْسُ، وَالطَّعَامُ الطَّيِّبُ في الشَّرْعِ: مَا كَانَ مُتَنَاوِلاً مِنْ حَيْثُ مَا يَجُوْزُ وَمِنَ الْمَكَانِ الَّذِي يَجُوْزُ فَإِنَّهُ مَتَى كَانَ كَذَلِكَ كَانَ طَيِّباً عَاجِلاً وَآجِلاً لاَ يَسْتَوْخِمُ

Makna asal thayyib adalah yang dirasakan nikmat oleh indera dan jiwa. Makanan thayyib secara syar’i adalah yang bersumber dari bahan yang diperbolehkan dan dari tempat yang diperbolehkan. Maka sungguh kapan saja jika keadaannya demikian akan thayyib dari sekarang sampai nanti, tidak akan mengganggu kesehatan (al-Mufradat fi Gharibil-Qur`an)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button