Kiamat

Sidang Munaqasyah pada Hari Kiamat

Sidang Munaqasyah di dunia Perguruan Tinggi Agama Islam adalah sidang ujian terakhir mahasiswa yang akan menentukan kelulusannya. Mayoritas mahasiswa yang ikut sidang munaqasyah selalu dinyatakan lulus. Akan tetapi sidang munaqasyah di akhirat justru memastikan seseorang tidak akan lulus dan akan berujung dengan siksa.

Munaqasyah asal katanya dari naqsy yang artinya mencabut duri. Harus telaten dan sampai dipastikan hilang. Jika durinya banyak maka harus lebih lama lagi mencabutinya dengan hati-hati. Maknanya dalam konteks hisab (penghitungan amal) pada hari akhir dijelaskan oleh al-Hafizh Ibn Hajar sebagai berikut:

وَالْمُرَادُ بِالْمُنَاقَشَةِ الِاسْتِقْصَاءُ فِي الْمُحَاسَبَةِ وَالْمُطَالَبَة بِالْجَلِيلِ وَالْحَقِير وَتَرْك الْمُسَامَحَة

Yang dimaksud munaqasyah adalah menyelidiki sampai jauh dalam menghisab, menuntut yang besar sampai yang kecil, dan tanpa ada toleransi (Fathul-Bari bab man nuqisyal-hisab ‘udzdziba).

Sidang munaqasyah pada hari akhir merujuk hadits ‘Aisyah ra:

عَنْ عَائِشَةَ  عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ عُذِّبَ قَالَتْ قُلْتُ أَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى {فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} قَالَ ذَلِكِ الْعَرْضُ

Dari ‘Aisyah ra dari Nabi saw, beliau bersabda: “Siapa yang diselidiki hisabnya pasti disiksa.” ‘Aisyah bertanya: “Bukankah Allah berfirman: Maka ia (orang yang diberi catatan amal dari kanan) akan dihisab dengan ringan?” Beliau menjawab: “Itu hanya diperlihatkan saja.” (Shahih al-Bukhari bab man nuqisyal-hisab ‘udzdziba no. 6536).

Dalam sanad lain diriwayatkan:

عَنْ عَائِشَةَ  أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ لَيْسَ أَحَدٌ يُحَاسَبُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا هَلَكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى {فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا} فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَيْسَ أَحَدٌ يُنَاقَشُ الْحِسَابَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا عُذِّبَ

Dari ‘Aisyah ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seorang pun yang dihisab (dengan munaqasyah/diselidiki) pada hari kiamat melainkan akan binasa.” Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah ta’ala berfirman: “Adapun orang yang diberi catatan amal dari kanan maka ia akan dihisab dengan ringan?” Rasulullah saw bersabda: “Itu hanya diperlihatkan saja. Tidak ada seorang pun yang diselidiki hisabnya pada hari kiamat melainkan akan disiksa.” (Shahih al-Bukhari bab man nuqisyal-hisab ‘udzdziba no. 6537).

Dalam Fathul-Bari, al-Hafizh mengutip hadits ‘Aisyah ra dari riwayat Ahmad:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ يَقُولُ فِي بَعْضِ صَلَاتِهِ: ” اللهُمَّ حَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا ” فَلَمَّا انْصَرَفَ، قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللهِ، مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ؟ قَالَ: ” أَنْ يَنْظُرَ فِي كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزَ عَنْهُ، إِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ يَا عَائِشَةُ هَلَكَ، وَكُلُّ مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ، يُكَفِّرُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ عَنْهُ، حَتَّى الشَّوْكَةُ تَشُوكُهُ

Dari ‘Aisyah ra, ia berkata: Aku mendengar Nabi saw dalam salah satu shalatnya berdo’a: “Ya Allah, hisablah aku dengan ringan.” Ketika beliau selesai aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, apa hisab yang ringan itu?” Beliau menjawab: “Melihat catatan amalnya lalu ia melewatinya. Sungguh siapa yang diselidiki hisabnya pada hari itu, hai ‘Aisyah, pasti binasa. Setiap musibah yang menimpa seorang mukmin pasti Allah akan menghapuskan dosa darinya dengan sebab musibah itu, hingga duri yang menyakitinya.” (Musnad Ahmad bab musnad as-shiddiqah ‘Aisyah no. 24215).

Proses memperlihatkan catatan amal dan kemudian dihisab ringan itu dijelaskan dalam riwayat lain sebagai berikut:

إِنَّ اللَّهَ يُدْنِي الْمُؤْمِنَ فَيَضَعُ عَلَيْهِ كَنَفَهُ وَيَسْتُرُهُ فَيَقُولُ أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا أَتَعْرِفُ ذَنْبَ كَذَا فَيَقُولُ نَعَمْ أَيْ رَبِّ حَتَّى إِذَا قَرَّرَهُ بِذُنُوبِهِ وَرَأَى فِي نَفْسِهِ أَنَّهُ هَلَكَ قَالَ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيَا وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ فَيُعْطَى كِتَابَ حَسَنَاتِهِ وَأَمَّا الْكَافِرُ وَالْمُنَافِقُونَ فَيَقُولُ الْأَشْهَادُ {هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡۚ أَلَا لَعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ }

Sesungguhnya Allah mendekati orang beriman lalu meletakkan bagian sisi badannya dan menutupnya. Allah berfirman: “Apakah kamu mengenal dosamu yang ini? Apakah kamu mengenal dosamu yang ini?” Orang beriman itu berkata: “Ya, Tuhanku”. Hingga ketika sudah diakui dosa-dosanya dan dia melihat bahwa dirinya akan celaka, Allah berfirman: “Aku telah merahasiakannya bagimu di dunia dan Aku mengampuninya buatmu hari ini“. Maka orang beriman itu diberikan kitab catatan kebaikannya. Adapun orang kafir dan munafiqin, maka para saksi akan berkata: “Itulah orang-orang yang mendustakan Tuhan mereka. Maka laknat Allah untuk orang-orang yang zhalim” (Shahih al-Bukhari bab qaulil-‘Llah ala la’natul-‘Llah ‘alal-kadzibin no. 2441; Shahih Muslim bab qabuli taubatil-qatil wa in katsura qatluhu no. 7191. Kutipan ayat dari QS. Hud [11] : 18).

Sementara gambaran sidang munaqasyah pada hari kiamat nanti disebutkan dalam dua hadits berikut yang ditulis Imam al-Bukhari dalam bab yang sama. Allah swt langsung yang akan menyidangnya dan tidak ada pihak lain yang akan menemani. Allah swt akan menguliti calon penghuni neraka dalam sidang sampai detail.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رع أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ ﷺ كَانَ يَقُولُ يُجَاءُ بِالْكَافِرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ لَهُ أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَ لَكَ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا أَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيُقَالُ لَهُ قَدْ كُنْتَ سُئِلْتَ مَا هُوَ أَيْسَرُ مِنْ ذَلِكَ

Dari Anas ibn Malik ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Akan didatangkan orang kafir pada hari kiamat, lalu ditanyakan kepadanya (dalam riwayat Abu ‘Imran disebutkann jelas Allah yang bertanya): “Bagaimana jika seandainya kamu punya emas sepenuh bumi, apakah kamu bersedia menjadikannya sebagai tebusan?” Ia menjawab: “Siap.” Dikatakan kepadanya: “Sungguh kamu dahulu diminta yang lebih ringan dari itu.” (Shahih al-Bukhari bab man nuqisyal-hisab ‘udzdziba no. 6538).

Dalam riwayat Abu ‘Imran dari Anas ra disebutkan:

أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ أَنْ لَا تُشْرِكَ بِي شَيْئًا فَأَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تُشْرِكَ بِي

“Aku menginginkan darimu yang lebih ringan dari ini ketika kamu masih di sulbi Adam, yakni jangan menyekutukan-Ku dengan apapun. Tetapi kamu bersikukuh menyekutukan-Ku.” (Shahih al-Bukhari bab shifatil-jannah wan-nar no. 6557).

Hadits lainnya dari ‘Adiy ibn Hatim ra:

عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ رع قَالَ قَالَ النَّبِيُّ ﷺ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَسَيُكَلِّمُهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ ثُمَّ يَنْظُرُ فَلَا يَرَى شَيْئًا قُدَّامَهُ ثُمَّ يَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَتَسْتَقْبِلُهُ النَّارُ فَمَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَتَّقِيَ النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ

Dari ‘Adiy ibn Hatim ra, ia berkata: Nabi saw bersabda: “Tidak ada seorang pun dari kalian melainkan Allah akan berbicara berdua langsung dengannya pada hari kiamat. Tidak ada di antara Allah dan dia penerjemah. Kemudian ia memperhatikan, maka ia tidak melihat sesuatu pun (kebaikan) yang telah ia persembahkan. Kemudian ia memperhatikan ke depannya maka ternyata neraka menyambutnya. Siapa saja di antara kalian yang akan berlindung dari neraka berlindunglah meski dengan sebelah biji kurma.” (Shahih al-Bukhari bab man nuqisyal-hisab ‘udzdziba no. 6539).

Terbayangkan betapa beratnya sidang munaqasyah pada hari kiamat nanti. Sang pengujinya langsung Allah swt dan tidak ada siapa pun pembimbing atau promotor yang akan membela. Bahkan sampai sempatnya ditawarkan mau memberikan tebusan berapa. Tetapi tentunya Allah swt tidak membutuhkan tebusan ataupun bayaran. Yang diminta oleh Allah swt hanya sederhana sebenarnya; beribadah kepada-Nya tanpa syirik. Kalaupun mau menebus siksa neraka, harus sejak di dunia. Bagi yang hartanya terbatas pun tidak perlu memaksakan diri dengan membayar mahal melainkan cukup dengan shadaqah sebelah biji kurma pun—jika itu kemampuan maksimalnya—maka sebenarnya itu cukup untuk menyelamatkan diri dari sidang munaqasyah pada hari kiamat.

Wal-‘Llahu a’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button