Jodoh di Tangan Tuhan

Dalam surat Luqman ayat terakhir Allah swt menyebutkan lima hal yang hanya diketahui oleh Allah swt. Jodoh tidak termasuk salah satunya. Apakah itu berarti jodoh tidak ada di tangan Tuhan? 08960853xxxx
Ayat yang saudara maksud adalah:

إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡأَرۡحَامِۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٞ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٖ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ ٣٤

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Luqman [31] : 34).
Ayat di atas memang membatasi pengetahuan lima hal di atas pada Allah swt semata. Akan tetapi ayat di atas tidak membatasi pengetahuan Allah swt pada kelima hal di atas. Sungguh sempit sekali pengetahuan Allah swt jika hanya mengetahui kelima hal di atas saja. Pengetahuan Allah swt sangat luas, mencakup semua hal yang ghaib dan semua kejadian di alam semesta ini.

وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٖ فِي ظُلُمَٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٖ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ ٥٩

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata/Lauh Mahfuzh (QS. al-An’am [6] : 59).
Dalam hadits tentang taqdir juga disebutkan bahwa semua yang akan terjadi pada manusia; baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, semuanya sudah ada pada garis taqdir Allah swt; di antaranya jodoh yang cepat atau lambat atau bahkan tidak dapat sama sekali. Yang bisa manusia lakukan hanya berusaha dan syukur atau sabar.

ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ مَلَكًا فَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ وَيُقَالُ لَهُ اكْتُبْ عَمَلَهُ وَرِزْقَهُ وَأَجَلَهُ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ.

Kemudian Allah mengutus malaikat yang diberi perintah dengan empat hal. Difirmankan kepada malaikat itu: “Tulislah amalnya, rizkinya, ajalnya, dan celaka atau bahagianya.” Setelah itu ditiupkan kepadanya ruh (Shahih al-Bukhari kitab bad`il-khalqi bab dzikril-mala`ikat no. 3208).
Maka seseorang yang tidak kunjung mendapatkan jodoh, sama sekali tidak berdosa, selama ia tetap berniat dan ingin membangun rumah tangga. Yang berdosa itu orang yang sama sekali enggan berumah tangga dan sengaja memilih hidup membujang.