Hukum Memelihara Kucing

Assalamu’alaikum, Pa Ustadz, keluarga saya memelihara kucing sudah empat tahun? Tapi akhir-akhir ini ayah menyuruh kami melepas kucing peliharaan kami. Alasannya ingin rumah steril. Padahal saya dan kakak sangat menjaga kebersihan rumah dan tidak sampai kotor atau bau. Bagaimana seharusnya sikap kami? Kami tidak tega melepaskan kucing tersebut. Mohon sarannya. 0856206xxxx
Kucing memang tidak seperti anjing yang tidak boleh dipelihara di dalam rumah. Kucing boleh dipelihara, sebab tidak ada larangan. Salah seorang shahabat pun terkenal dengan panggilan Abu Hurairah; peminat kucing kecil. Di hadits sendiri, Nabi saw mengisyaratkan bahwa kucing itu bersih, tidak najis.
عَنْ كَبْشَةَ بِنْتِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ دَخَلَ فَسَكَبَتْ لَهُ وَضُوءًا فَجَاءَتْ هِرَّةٌ فَشَرِبَتْ مِنْهُ فَأَصْغَى لَهَا الإِنَاءَ حَتَّى شَرِبَتْ قَالَتْ كَبْشَةُ فَرَآنِى أَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ أَتَعْجَبِينَ يَا ابْنَةَ أَخِى فَقُلْتُ نَعَمْ. فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ
Dari Kabsyah binti Ka’ab ibn Malik, bahwasanya Abu Qatadah masuk, lalu ia menyiapkan air wudlu untuknya. Tiba-tiba datang kucing dan minum dari air itu. Abu Qatadah lalu memiringkan wadah air untuk kucing itu sehingga ia bisa minum dengan mudah. Kabsyah berkata: Abu Qatadah melihatku memperhatikannya. Ia berkata: “Apakah kamu heran wahai anak saudaraku?” Aku (Kabsyah) menjawab: “Ya.” Ia berkata: “Sungguh Rasulullah saw pernah bersabda:’Sungguh kucing itu tidak najis. Kucing itu termasuk di antara pembantu-pembantu kalian.” (Sunan Abi Dawud kitab at-thaharah bab su`ril-hirrati no. 75)
عَنْ أُمِّ دَاوُدَ أَنَّ مَوْلاَتَهَا أَرْسَلَتْهَا بِهَرِيسَةٍ إِلَى عَائِشَةَ رضى الله عنها فَوَجَدْتُهَا تُصَلِّى فَأَشَارَتْ إِلَىَّ أَنْ ضَعِيهَا فَجَاءَتْ هِرَّةٌ فَأَكَلَتْ مِنْهَا فَلَمَّا انْصَرَفَتْ أَكَلَتْ مِنْ حَيْثُ أَكَلَتِ الْهِرَّةُ فَقَالَتْ إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّمَا هِىَ مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ. وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَتَوَضَّأُ بِفَضْلِهَا.
Dari Ummu Dawud, bahwasanya maulah (hamba sahaya yang dimerdekakan oleh Ummu Dawud)-nya memintanya untuk mengirimkan harisah (makanan yang dibuat dari gandum dan daging) kepada ‘Aisyah. Sesampainya di sana aku menemukannya sedang shalat. Ia (‘Aisyah) berisyarat kepadaku untuk meletakkannya. Tiba-tiba datang kucing dan makan makanan itu. Ketika ‘Aisyah selesai shalat, ia makan makanan yang sebagiannya sudah dimakan kucing itu, sambil berkata bahwasanya Rasulullah saw pernah bersabda: “Sungguh kucing itu tidak najis. Kucing itu termasuk di antara pembantu-pembantu kalian.” Dan sungguh aku (‘Aisyah) pernah melihat Rasulullah saw berwudlu dengan air yang sudah digunakan kucing (Sunan Abi Dawud kitab at-thaharah bab su`ril-hirrati no. 76).
Jika ayah anda menerima keterangan-keterangan ini, itu lebih baik. Jika tidak, maka ijtihad ayah harus diikuti oleh anak-anaknya. Sebab ayah pemimpin di keluarga yang wajib ditaati. Kucing itu pun termasuk kategori “hewan mandiri” yang jika dilepaskan liar pun, tidak akan otomatis menyebabkan kucing mati.