Shaum

Shaum 9 Hari Dzulhijjah Tidak Ada Dalilnya?

Mohon penjelasan tentang kedudukan dalil shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah. Soalnya masih ada Ustadz yang menyatakan bahwa shaum tersebut tidak ada dalilnya. 0898-7118-xxx

Jika memang tidak ada dalilnya, mustahil para ulama ijma’ (menyepakati bulat) tentang keabsahan shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah. Dalam bahasa fiqih istilahnya shaum al-‘asyr atau ayyamul-‘asyr, sebagaimana disinggung Imam al-Bukhari dalam pemabahasan qadla shaum Ramadlan berikut. Yang dimaksud adalah 10 hari pertama Dzulhijjah dimana ada sunnah shaum sembilan hari berturut-turut, sebab tanggal 10 Dzulhijjahnya sudah haram shaum.

وَقَالَ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ فِي صَوْمِ الْعَشْرِ لَا يَصْلُحُ حَتَّى يَبْدَأَ بِرَمَضَانَ

Sa’id ibn al-Musayyib menjelaskan tentang shaum al-‘asyr: “Tidak pantas sehingga ia memulai dahulu qadla shaum Ramadlan.” (Atsar yang dikutip dalam Shahih al-Bukhari bab mata yuqdla qadla Ramadlan).

Atsar di atas jadi dalil jelas bahwa kedudukan shaum al-‘asyr sudah ma’lum bid-dlarurah; diketahui umum dengan pasti, serta diperhatikan oleh generasi salaf.

Pihak yang menolak selalu beralasan bahwa hadits riwayat Abu Dawud dla’if, sementara yang shahih riwayat Muslim dari ‘Aisyah ra bahwa Nabi saw tidak pernah shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah. Argumentasi tersebut dipersilahkan saja jika mau dipertahankan, dan memang harus dihargai. Tetapi jangan lupa juga hargai ijma’ para ulama yang semuanya sudah menjelaskan bahwa hadits ‘Aisyah ra tidak perlu dipertentangkan dengan fakta keabsahan hadits-hadits shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah riwayat Abu Dawud dan lainnya. Al-Hafizh Ibn Hajar malah menyandarkan shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah ini dengan hadits riwayat al-Bukhari sendiri dari Ibn ‘Abbas ra yang pasti shahih tentang keutamaan amal shalih apapun pada 10 hari pertama Dzulhijjah.

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ

“Tidak ada amal pada beberapa hari yang lebih baik daripada amal pada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).” Para shahabat bertanya: “Tidak juga dari jihad?” Beliau menjawab: “Jihad juga tidak, kecuali seseorang yang keluar hendak mengalahkan (musuh) dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.” (Shahih al-Bukhari kitab abwab al-‘idain bab fadllil-‘amal fi ayyamit-tasyriq no. 969).

Al-Hafizh Ibn Hajar menjelaskan:

Dan ini (hadits Ibn ‘Abbas di atas—pen) dijadikan dalil keutamaan shaum pada 10 hari pertama Dzulhijjah, karena shaum termasuk kategori amal. Ada yang menganggap rancu dengan haramnya shaum pada hari ‘Id, tetapi jawabannya hadits ini harus dipahami dalam makna yang sudah umum (maksudnya sudah umum dipahami bahwa shaum pada hari ‘Id haram, dan sudah umum dipahami bahwa maksud ’10 hari pertama Dzulhijjah’ dalam konteks shaum adalah sembilan hari pertama Dzulhijjah—pen). Amal shaum tersebut tidak terbantahkan dengan hadits riwayat Abu Dawud dan lainnya dari ‘Aisyah, dimana ia berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw shaum sekalipun pada 10 hari tersebut.” Sebab mungkin itu didasarkan pada kebiasaannya meninggalkan satu amal yang beliau sendiri ingin mengamalkannya hanya karena takut diwajibkan kepada umatnya, sebagaimana diriwayatkan oleh dua kitab Shahih dari hadits ‘Aisyah juga (Fathul-Bari bab fadllil-‘amal fi ayyamit-tasyriq).

 Bagi yang tidak sependapat, sisakan saja sedikit pengakuan dan penghargaan kepada para ulama apalagi sampai ijma’ terkait sunnah shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah ini sehingga tidak ada lagi sikap merendahkan dan mencibir. Bagi yang belum mampu shaum sepenuhnya sembilan hari silahkan amalkan semampunya, dan minimalnya shaum ‘Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Kajian lebih lengkap tentang hadits shaum sembilan hari pertama Dzulhijjah ini silahkan rujuk: https://attaubah-institute.com/mendudukkan-hadits-shaum-9-hari-dzulhijjah/. Wal-‘Llahu a’lam.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button