Mengakhirkan Bersuci dari Haidl

Mengakhirkan Bersuci dari Haidl
Bismillah. Ustadz maaf ingin bertanya mengenai haidl; kalau misalnya selesai haidl di hari ke-7 tetapi melaksanakan thaharahnya di siang hari esoknya apakah boleh? Karena kalau malam atau pagi kahawatir dengan cuaca dingin, terus apakah di hari itu boleh shaum meskipun thaharahnya siang? Syukran Ustadz. 0831-7559-xxxx
Ketika seorang perempuan sudah suci dari haidlnya maka otomatis segala kewajiban yang semula haram karena haidl menjadi melekat kembali kepadanya. Bahkan sebagaimana sudah kami bahas, menurut pendapat yang paling hati-hati kewajiban shalat yang berlaku baginya adalah shalat wajib siang dan malam satu paket. Jika suci ba’da ashar, ia wajib shalat zhuhur dan ashar. Jika suci ba’da isya, ia wajib shalat mahrib dan isya (https://attaubah-institute.com/qadla-shalat-untuk-yang-bersih-haidl-akhir-siang-atau-malam/ ).
Jika kendalanya cuaca, maka ini dikategorikan seperti sakit, yang diperbolehkan mengambil rukhshah tayammum sebagaimana pernah diamalkan oleh ‘Amr ibn al-‘Ash ra sebagai berikut:
عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ احْتَلَمْتُ فِى لَيْلَةٍ بَارِدَةٍ فِى غَزْوَةِ ذَاتِ السَّلاَسِلِ فَأَشْفَقْتُ إِنِ اغْتَسَلْتُ أَنْ أَهْلِكَ فَتَيَمَّمْتُ ثُمَّ صَلَّيْتُ بِأَصْحَابِى الصُّبْحَ فَذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ ﷺ فَقَالَ: يَا عَمْرُو صَلَّيْتَ بِأَصْحَابِكَ وَأَنْتَ جُنُبٌ. فَأَخْبَرْتُهُ بِالَّذِى مَنَعَنِى مِنَ الاِغْتِسَالِ وَقُلْتُ إِنِّى سَمِعْتُ اللَّهَ يَقُولُ (وَلاَ تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا) فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ وَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا.
Dari ‘Amr ibn al-‘Ash ra, ia berkata: “Aku ihtilam pada suatu malam yang sangat dingin pada waktu perang Dzatus-Salasil. Aku takut jika aku mandi aku binasa/mati. Maka aku tayammum lalu shalat Shubuh bersama shahabat-shahabatku. Lalu mereka melaporkan hal ini kepada Nabi saw. Beliau bertanya: “Hai ‘Amr, kamu berani shalat bersama shahabatmu dalam keadaan junub?” Maka aku beritahukan kepada beliau yang menyebabkanku tidak mandi, dan aku berkata: “Sungguh aku mendengar Allah berfirman: ‘Janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada kalian’. Lalu Rasulullah saw tersenyum dan tidak berkata sepatah kata pun.” (Sunan Abi Dawud kitab at-thaharah bab idza khafal-junub al-barad a tayammama no. 334)