Dosa Kecil Akan Disiksa di Neraka?

Ustadz maaf saya mendengar ceramah seorang Ustadz yang menjelaskan bahwa semua dosa termasuk yang kecil akan dibersihkan dulu di neraka dengan disiksa terlebih dahulu. Baru kemudian akan dimasukkan ke surga jika sudah bersih. Apakah memang demikian? 0812-8802-xxxx
Hadits-hadits tentang seseorang yang dibersihkan dahulu dosanya di neraka sebelum dipindahkan ke surga dalam bahasa para ulama berlaku untuk murtakibul-kaba`ir; pelaku dosa besar. Hadits Nabi saw menjelaskan rinciannya sebagai berikut: (1) Syirik terhadap Allah, (2) durhaka kepada orangtua, (3) saksi palsu atau pengakuan dusta (Shahih Muslim bab bayanil-kaba`ir no. 269); (4) sihir, (5) membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan cara haq, (6) makan riba, (7) makan harta anak yatim, (8) melarikan diri pada hari pertempuran, (9) menuduh zina kepada perempuan yang menjaga dirinya, mukmin, dan jauh dari perbuatan nista.” (Shahih al-Bukhari bab qulil-‘Llah ta’ala innal-ladzina ya`kuluna amwalal-yatama no. 2766; Shahih Muslim bab bayanil-kaba`ir no. 272).
Al-Hafizh Ibn Katsir menyatakan bahwa hadits-hadits di atas tidak berarti membatasi dosa besar pada sembilan jenis saja, sebab ada hadits-hadits lain yang menambahkannya juga. Para ulama hadits dalam kitab-kitab syarah hadits juga mengategorikan dosa-dosa yang diancam siksa kekal di neraka, divonis kafir, dan disediakan hukumannya di dunia sebagai dosa besar, seperti tidak menegakkan hukum Allah, meninggalkan shalat, enggan membayar zakat, sengaja tidak melaksanakan haji meski mampu, menista agama, bunuh diri, minum khamer, judi, zina, dan mencuri.
Selain dosa-dosa besar maka Allah swt pasti menghapusnya dengan amal-amal baik seseorang, sebagaimana difirmankan Allah swt:

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَيِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفٗا مِّنَ ٱلَّيۡلِۚ إِنَّ ٱلۡحَسَنَٰتِ يُذۡهِبۡنَ السَّيِّاٰتِۗ ذَٰلِكَ ذِكۡرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ  ١١٤

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat (QS. Hud [11] : 114).
Dalam ayat lain Allah swt menegaskan:

إِن تَجۡتَنِبُواْ كَبَآئِرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّ‍َٔاتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡكُم مُّدۡخَلٗا كَرِيمٗا  ٣١

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga) (QS. an-Nisa` [4] : 31).

ٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٰحِشَ إِلَّا ٱللَّمَمَۚ إِنَّ رَبَّكَ وَٰسِعُ ٱلۡمَغۡفِرَةِۚ

 (Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya (QS. an-Najm [53] : 32).
Tetapi memang Nabi saw mengingatkan agar dosa-dosa kecil pun jangan dianggap sepele, karena ketika sering diamalkan dan kurang amal baiknya, akan jadi dosa besar juga.

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَمَثَلِ قَوْمٍ نَزَلُوا بَطْنَ وَادٍ فَجَاءَ ذَا بِعُودٍ وَجَاءَ ذَا بِعُودٍ حَتَّى جَمَعُوا مَا أَنْضَجُوا بِهِ خُبْزَهُمْ، وَإِنَّ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ مَتَى يُؤْخَذُ بِهَا صَاحِبُهَا تُهْلِكُهُ

Jauhilah oleh kalian dosa-dosa yang dianggap sepele karena sungguh perumpamaannya seperti satu kaum yang singgah di satu lembah, lalu seseorang membawa satu batang kayu, yang lainnya membawa satu kayu, sehingga mereka bisa mengumpulkan kayu bakar yang cukup untuk membuat roti. Sungguh dosa-dosa yang dianggap sepele itu ketika pelakunya dibalas dengannya pasti akan membinasakannya (Hadits Sahl ibn Sa’ad riwayat Ahmad dengan sanad hasan. Dikutip dari Fathul-Bari bab ma yuttaqa min muhaqqaratidz-dzunub).