Do’a Ketika Masuk Pasar

Do’a Ketika Masuk Pasar
Bismillaah. Ustadz, apakah ada do’a khusus masuk ke pasar? Bagaimana kedudukan dalilnya? 0815-7350-xxxx
Dalam kitab al-Adzkar yang ditulis Imam an-Nawawi, al-Kalimut-Thayyib yang ditulis Imam Ibn Taimiyyah, dan al-Wabilus-Shayyib yang ditulis Imam Ibnul-Qayyim al-Jauziyyah, pada fashal do’a ketika masuk pasar, sama-sama dituliskan dua jenis do’a berikut dari hadits ‘Umar ibn al-Khaththab ra yang diriwayatkan at-Tirmidzi dan hadits Buraidah ra yang diriwayatkan al-Hakim:
عَنْ عمر بن الخطاب أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ: مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ، وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ، وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
Dari ‘Umar ibnul-Khaththab ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang masuk pasar lalu mengucapkan: La ilaha illal-‘Llah… qadir (tiada tuhan selain Allah Yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nyalah segala kerajaan dan pujian, Dia menghidupkan dan mematikan, Dia Mahahidup tidak akan mati, di tangan-Nya semua kebaikan, dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu) maka Allah akan menuliskan baginya 1 juta kebaikan, menghapus 1 juta kesalahan, dan mengangkat 1 juta derajat.” (Sunan at-Tirmidzi bab ma yaqul idza dakhalas-suq no. 3428).
Menurut Syaikh al-Albani dalam takhrij al-Kalimut-Thayyib dan Syaikh al-Arnauth dalam takhrij al-Adzkar, hadits di atas berstatus hasan dari semua jalur periwayatannya.
عَنْ بُرَيْدَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ السُّوقَ قَالَ: بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ السُّوقِ،وَخَيْرَ مَا فِيهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُصِيبَ فِيهَا يَمِينًا فَاجِرَةً أَوْ صَفْقَةً خَاسِرَةً
Dari Buraidah ra, ia berkata: Rasulullah saw apabila masuk pasar membaca: “Bismillah… khasirah (Bismillah, ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikan pasar ini dan kebaikan yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pasar ini dan keburukan yang ada di dalamnya. Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari mendapatkan sumpah yang durhaka atau transaksi yang merugikan.” (al-Mustadrak al-Hakim kitab ad-du’a wat-takbir no. 1977).
Menurut Syaikh al-Albani, rawi di bawah Sulaiman ibn Buraidah (‘Alqamah ibn Martsad, Abu ‘Amr, Syu’aib ibn Harb) dinilai dla’if oleh adz-Dzahabi. Penilaian yang sama dikemukakan al-Hafizh al-‘Iraqi dalam al-Mughni Takhrij Ihya. Demikian juga Syaikh al-Arnauth dalam Takhrij al-Adzkar. Imam at-Thabrani juga meriwayatkannya tetapi dalam sanadnya ada Muhammad ibn Aban al-Ju’fi yang dinilai dla’if oleh al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa`id. Keismpulannya hadits yang kedua ini dla’if.
Adapun Imam an-Nawawi, Ibn Taimiyyah, dan Ibnul-Qayyim al-Jauziyyah yang mengutip dua do’a di atas didasarkan pada madzhab mereka—dan itu adalah madzhab jumhur ulama—bahwa hadits dla’if boleh diamalkan untuk amal-amal fadlilah seperti do’a.
Bagi anda yang akan mengamalkan hadits dla’if yang kedua tentunya harus dengan keyakinan bahwa itu lafazh do’a biasa yang tidak boleh diyakini sebagai berasal dari Nabi saw karena khawatir termasuk berdusta atas nama Nabi Muhammad saw. Wal-‘Llahu a’lam