Ada tulisan seorang Ustadz yang viral menjelaskan bahwa bismillah dan bismillahirrrahmanirrahim beda makna dan penempatannya. Bismillahirrahmanirrahim hanya ketika membaca al-Qur`an atau menulis surat. Sementara ketika hendak makan atau masuk rumah atau aktivitas lainnya yang perintahnya hanya “menyebut nama Allah” berarti hanya baca bismillah, tanpa arrahmanirrahim. Jika menggunakan arrahmanirrahim berarti setan ikut menikmati rahmat. Apakah benar demikian? 0812-8802-xxxx
Tidak dinafikan bahwa dalam beberapa aktivitas seperti makan, Nabi saw mencontohkan sebatas bismillah saja tanpa arrahmanirrahim. Tetapi itu tidak berarti tidak boleh ditambah dengan arrahmanirrahim. Dalil yang dimaksud adalah:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ فِي أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
Apabila salah seorang di antara kalian makan maka ucapkanlah: “Bismillah.” Jika ia lupa di awalnya maka ucapkanlah: “Bismillah di awalnya dan akhirnya.” (Sunan at-Tirmidzi bab ma ja`a fit-tasmiyah ‘alat-tha’am no. 1858).
Ketika menjelaskan perintah menyebut nama Allah swt sebelum makan, Imam an-Nawawi menegaskan bahwa bismillah saja boleh, bismillahirrahmanirrahim pun bagus. Hadits yang dimaksud:
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَسْتَحِلُّ الطَّعَامَ أَنْ لاَ يُذْكَرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ
Sungguh setan ingin ikut menikmati makanan yang tidak disebut nama Allah (Shahih Muslim bab adabit-tha’am was-syarab no. 5378).
Imam an-Nawawi menjelaskan:
وَتَحْصُل التَّسْمِيَة بِقَوْلِهِ : بِسْمِ اللَّه فَإِنْ قَالَ: بِسْمِ اللَّه الرَّحْمَن الرَّحِيم كَانَ حَسَنًا
Dan cukup tasmiyah (menyebut nama Allah) itu dengan mengucapkan: Bismillah. Jika mengucapkan: Bismillahirrahmanirrahim itu juga bagus (Syarah an-Nawawi Shahih Muslim bab adabit-tha’am was-syarab).
Penjelasan yang sama dikemukakan Imam al-‘Azhim Abadi ketika menjelaskan hadits wudlu tidak sah jika tidak disebut nama Allah:
(وَلَا وُضُوء) أَيْ لَا يَصِحّ الْوُضُوء (لَمْ يَذْكُر اِسْم اللَّه عَلَيْهِ): أَيْ لَمْ يَقُلْ بِسْمِ اللَّه الرَّحْمَن الرَّحِيم عَلَى الْوُضُوء
(Tidak ada wudlu) maksudnya tidak sah wudlu. (Tidak menyebut nama Allah) yaitu tidak menyebut bismillahirrahmanirrahim ketika memulai wudlu (‘Aunul-Ma’bud Syarah Sunan Abi Dawud bab fit-tasmiyah ‘alal-wudlu).
Penjelasan bahwa jika dibaca arrahmanirrahim nanti setan ikut makan karena berharap rahmat-Nya terlalu dipaksakan karena jelas setan pasti tidak akan mendapatkan rahmat-Nya. Jika benar demikian berarti ketika membaca al-Qur`an dan menulis surat pun setan ikut membaca al-Qur`an atau menulis surat atau dengan kata lain menemani aktivitas seseorang. Padahal ketika seseorang berdzikir setan akan lari menjauh dan tidak mungkin mendekat. Dzikir dengan cara dan lafazh apapun, termasuk dengan bismillahirrahmanirrahim.