Zakat Mas Kawin Dibayar Siapa?

Bismillah, Ustadz mau tanya, kalau mas kawin ada kewajiban zakatnya atau tidak. Soalnya pernah dengar ada pendapat bahwa mas kawin tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Terus kalau wajib siapa yang harus bayarnya, apakah pihak lelaki atau perempuan? 0838–2136-xxxx
Mas kawin (mahar) yang dimaksud tergantung peruntukannya apakah untuk perhiasan atau simpanan. Kedua-duanya jelas ada kewajiban zakatnya meski sebagian ulama menyamakannya dengan memberlakukan haul dan nishab. Menurut mereka jika belum satu tahun (haul) dan belum sampai 85 gram (nishab emas simpanan) maka belum wajib zakat. Akan tetapi lebih selamat untuk memilih pendapat yang menyatakan zakat perhiasan harus dibedakan dari zakat simpanan dengan mengabaikan haul dan nishab. Persyaratan haul dan nishab hanya berlaku untuk zakat simpanan, tidak berlaku untuk zakat perhiasan. Itu berarti jika mas kawin yang dimaksud akan digunakan sebagai perhiasan maka harus dikeluarkan zakatnya terlebih dahulu. Yang mengeluarkannya bisa pihak laki-laki atau perempuan. Pokoknya sebelum dipakai oleh perempuan harus sudah dizakati.
Nabi saw bersabda tentang zakat simpanan:
فَإِذَا كَانَتْ لَكَ مِائَتَا دِرْهَمٍ وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا خَمْسَةُ دَرَاهِمَ وَلَيْسَ عَلَيْكَ شَىْءٌ – يَعْنِى فِى الذَّهَبِ – حَتَّى يَكُونَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا فَإِذَا كَانَ لَكَ عِشْرُونَ دِينَارًا وَحَالَ عَلَيْهَا الْحَوْلُ فَفِيهَا نِصْفُ دِينَارٍ فَمَا زَادَ فَبِحِسَابِ ذَلِكَ
Apabila engkau memiliki dua ratus dirham (595 gram perak), dan telah lewat satu haul (satu tahun) maka padanya terdapat zakat lima dirham (2,5%). Dan engkau tidak berkewajiban apapun pada emas hingga engkau memiliki dua puluh dinar (85 gram emas). Maka apabila engkau memiliki uang dua puluh dinar dan telah lewat satu haul maka padanya zakat setengah dinar (2,5%), kemudian selebihnya sesuai dengan perhitungan tersebut (Sunan Abi Dawud kitab az-zakat bab fiz-zakat as-sa`imah no. 1575).
Sementara terkait zakat perhiasan, Nabi saw bersabda:
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَلْبَسُ أَوْضَاحًا مِنْ ذَهَبٍ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَكَنْزٌ هُوَ فَقَالَ مَا بَلَغَ أَنْ تُؤَدَّى زَكَاتُهُ فَزُكِّىَ فَلَيْسَ بِكَنْزٍ
Dari Ummu Salamah, ia berkata: Aku mengenakan perhiasan dari emas, lalu aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah ini termasuk kanzun (barang timbunan)?” Beliau menjawab: “Apa yang sudah mencapai nishabnya untuk dizakati kemudian telah dikeluarkan zakatnya maka bukanlah termasuk barang timbunan.” (Sunan Abi Dawud bab al-kanzu ma huwa wa zakatul-hulliy no. 1566)
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتْ رَسُولَ اللهِ ﷺ وَمَعَهَا ابْنَةٌ لَهَا وَفِى يَدِ ابْنَتِهَا مَسَكَتَانِ غَلِيظَتَانِ مِنْ ذَهَبٍ فَقَالَ لَهَا أَتُعْطِينَ زَكَاةَ هَذَا. قَالَتْ لاَ. قَالَ أَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللَّهُ بِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ. قَالَ فَخَلَعَتْهُمَا فَأَلْقَتْهُمَا إِلَى النَّبِىِّ ﷺ وَقَالَتْ هُمَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِرَسُولِهِ.
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah saw membawa anak wanitanya, dan di tangan anak wanita tersebut terdapat dua gelang tebal yang terbuat dari emas, kemudian beliau berkata kepadanya: “Apakah engkau memberikan zakat emas ini?” Wanita tersebut berkata: “Tidak.” Beliau bersabda: “Apakah engkau senang karena kedua gelang tersebut Allah memberimu gelang dari api pada hari kiamat?” ‘Amr berkata: Kemudian wanita tersebut melepas kedua gelang tersebut dan menyerahkannya kepada Nabi saw dan berkata: “Kedua gelang itu untuk Allah ‘azza wajalla dan Rasul-Nya.” (Sunan Abi Dawud no. 1565)
دَخَلَ عَلَىَّ رَسُولُ اللهِ ﷺ فَرَأَى فِى يَدِى فَتَخَاتٍ مِنْ وَرِقٍ فَقَالَ مَا هَذَا يَا عَائِشَةُ. فَقُلْتُ صَنَعْتُهُنَّ أَتَزَيَّنُ لَكَ يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ أَتُؤَدِّينَ زَكَاتَهُنَّ. قُلْتُ لاَ أَوْ مَا شَاءَ اللهُ. قَالَ هُوَ حَسْبُكِ مِنَ النَّارِ
Dari Abdullah bin Syaddad bin Al Had, ia berkata: Kami menemui Aisyah istri Nabi saw, lalu ia berkata: Rasulullah saw menemuiku dan melihat di tanganku ada cincin dari perak, lalu beliau berkata: “Apakah ini wahai Aisyah?” Aku menjawab: “Aku menggunakannya untuk berhias di hadapanmu.” Beliau berkata: “Apakah kamu mengeluarkan zakatnya?” Aku menjawab: “Tidak! -atau- masya Allah!” Beliau berkata: “Itu adalah bagianmu dari neraka.” (Sunan Abi Dawud no. 1567)