Umrah Berulang-ulang dalam Satu Keberangkatan
Banyak ditemukan jama’ah ‘umrah yang ‘umrah berulang-ulang dalam satu keberangkatan dengan mengambil miqat di Tan’im. Bagaimana kedudukan hukumnya? 0856-2140-xxxx
Rasulullah saw sepanjang hidupnya hanya umrah empat kali dan yang keempatnya ketika haji wada’. Selama ‘umrah dan haji wada’ itu Rasulullah saw tinggal di Makkah antara dua sampai tiga pekan, tetapi beliau tidak mengulang-ulang lagi ‘umrahnya. Seandainya baik mengulang-ulang ‘umrah dalam satu keberangkatan, tentu Rasulullah saw akan mencontohkannya. Apa yang menyimpang dari contoh Rasulullah saw statusnya bid’ah.
Miqat di Tan’im dalam haditsnya diizinkan oleh Nabi saw untuk ‘Aisyah ra karena pada waktu ‘umrah untuk haji wada’ beliau terhalang oleh haidl (Shahih al-Bukhari bab kaifa tuhillul-ha`idl fil-hajj wal-‘umrah no. 319). Jadi miqat di sana khusus bagi mereka yang ketika masuk tanah haram untuk haji/‘umrah terhalang oleh haidl. Bukan untuk mengamalkan ‘umrah berkali-kali. Terlebih ‘Aisyah ra juga mengamalkan ‘umrahnya cukup satu kali tidak sampai berulang-ulang.