Niat Ibadah Haji Dikeraskan
Hukum melafalkan niat bid’ah. Bukankah niat dalam haji juga dikeraskan? 0857-1866-xxxx
Dalam ibadah haji dan umrah niatnya sama cukup dalam hati. Tidak boleh dilafalkan. Yang dilafalkan itu namanya ihlal ihram. Ihlal arti asalnya “berteriak” karena memang mengeraskan suara ketika melafalkan pelafalan yang menandakan awal ihram.
وَقَّتَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ ذَا الْحُلَيْفَةِ وَلِأَهْلِ الشَّأْمِ الْجُحْفَةَ وَلِأَهْلِ نَجْدٍ قَرْنَ الْمَنَازِلِ وَلِأَهْلِ الْيَمَنِ يَلَمْلَمَ فَهُنَّ لَهُنَّ وَلِمَنْ أَتَى عَلَيْهِنَّ مِنْ غَيْرِ أَهْلِهِنَّ لِمَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ فَمَنْ كَانَ دُونَهُنَّ فَمُهَلُّهُ مِنْ أَهْلِهِ وَكَذَاكَ حَتَّى أَهْلُ مَكَّةَ يُهِلُّونَ مِنْهَا
Rasulullah saw menentukan miqat untuk penduduk Madinah di Dzulhulaifah, untuk penduduk Syam di Juhfah, untuk penduduk Najd di Qarnul-Manazil, dan untuk penduduk Yaman di Yalamlam. Maka semua tempat itu untuk penduduk tersebut dan untuk siapa saja yang lewat padanya dari selain penduduk tersebut, yakni bagi yang akan haji dan ‘umrah. Adapun bagi penduduk yang lebih dekat dari tempat-tempat itu maka tempat ihlalnya dari rumahnya, demikian juga penduduk Makkah mereka berihlal dari Makkah (Shahih al-Bukhari bab muhall ahli Syam no. 1526).