Amalan

Hukum Shalawat Dzat Ahmadiyyah

Hukum Shalawat Dzat Ahmadiyyah

Saya menemukan teks shalawat yang terpampang jelas di dinding salah satu masjid “Allahumma shalli wa sallim ‘aladz-dzatil-ahmadiyyah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi ihsan”. Bagaimana hukum shalawat tersebut? 0851-4741-xxxx

Lafazh shalawat yang anda tanyakan artinya: “Ya Allah anugerahkan shalawat dan salam kepada dzat Ahmad, kepada keluarganya, shahabatnya, dan yang mengikuti mereka dengan baik.” Dzat Ahmad yang dimaksud pastinya Nabi Muhammad saw yang disebutkan dalam surat as-Shaff [61] : 6 nama lainnya yakni Ahmad. Nabi saw sendiri dalam hadits menyebutkan bahwa nama lain beliau selain Muhammad dan Ahmad adalah: al-Mahi (penghapus), yakni Allah menghapus kekufuran dengan beliau; al-Hasyir (pengumpul), yakni Allah mengumpulkan manusia mengikuti langkah beliau; dan al-‘Aqib (penutup), yakni tidak ada seorang Nabi pun sesudah beliau (Shahih Muslim kitab al-fadla`il bab fi asma`ihi saw no. 6251-6253).

Lafazh shalawat di atas tentunya lafazh shalawat bid’ah yang tidak pernah diajarkan oleh Allah swt dalam al-Qur`an dan Nabi saw dalam sunnah, sehingga tidak layak untuk dijadikan rujukan. Meskipun madzhab yang berbeda meyakini bahwa bid’ah dalam dzikir, do’a, dan shalawat termasuk bid’ah hasanah. Statusnya tetap saja syubhat sehingga seyogianya ditinggalkan.

Shalawat dzat Ahmadiyyah/Muhammadiyyah sebagaimana ditemukan di atas, dalam Maktabah Shalawat yang dihimpun oleh rassoulallah.com/مكتبة-الصلوات.html adalah salah satu jenis shalawat dari 60 ragam shalawat yang dipraktikkan di kalangan mereka yang semadzhab. Dalam teks resminya, shalawat ini ditujukan untuk menghilangkan rasa takut, tekanan jiwa, dan rasa sedih. Juga untuk menjaga diri agar tidak terkena fitnah jiwa dan terbelenggu dalam indera fisik, agar mampu menyingkap semua rahasia ilahi. Akan tetapi teks shalawat ini statusnya bid’ah.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى الذَّاتِ الْمُحَمَّدِيَّةِ. اللَّطِيفَةَ الأَحَدِيَّةِ. شَمْسِ سَمَاءِ الأَسْرَارِ. وَمَظْهَرِ الأَنْوَارِ. وَمَرْكَزِ مَدَارِ الْجَلاَلِ. وَقُطْبِ فَلَكِ الْجَمَالِ. اللَّهُمَّ بِسِرِّهِ لَدِيْكَ. وَبِسَيِرِهِ إِلِيْكَ. آمِنْ خَوْفِي وِأَقِلْ عَثْرَتِي وأَذْهِبْ حُزِنِي وَحِرْصِي وَكُنْ لِي وَخُذْنِي إِلَيْكَ مِنِّي. وَارْزُقِنِي الْفَنَاءَ عَنِّي. وَلاَ تَجْعَلْنِي مَفْتُوناً بِنَفْسِي. مَحْجُوباً بِحِسِّي. وَاكْشِفْ لِي عَنْ كَلِّ سِرٍّ مَكْتُومٍ. يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

Teks shalawat yang diajarkan al-Qur`an (mendo’akan shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad saw) dan diajarkan sunnah adalah yang terbaik dan harus dijadikan rujukan. Shalawat yang diajarkan sunnah dikenal dengan sebutan shalawat Ibrahimiyyah karena menyebutkan juga shalawat dan barakah untuk Nabi Ibrahim dan keluarganya.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِى الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Ya Allah anugerahkanlah selalu shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau menganugerahkan shalawat kepada keluarga Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberkahi keluarga Ibrahim, di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia (Hadits Abu Mas’ud al-Anshari dalam Shahih Muslim bab as-shalat ‘alan-Nabiy ba’dat-tasyahhud no. 934).

Variasi teks shalawat Ibrahimiyyah yang diajarkan Nabi saw lebih lengkapnya bisa dirujuk ke https://attaubah-institute.com/bershalawat-untuk-nabi-muhammad-%ef%b7%ba/ . Wal-‘Llahu a’lam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button